Mamuju – Suasana mencekam terjadi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, ketika dua kelompok warga terlibat bentrok di Jalan Trans Sulawesi pada Kamis (21/8) dini hari. Bentrokan tersebut membuat arus lalu lintas lumpuh sementara, lantaran kedua pihak saling serang menggunakan senjata tajam seperti parang dan tombak.
Kronologi Bentrokan
Menurut informasi dari warga sekitar, insiden bermula ketika salah satu kelompok melintas dan berselisih paham dengan kelompok lainnya. Perselisihan kecil itu dengan cepat memanas hingga memicu aksi saling serang.
“Awalnya hanya adu mulut, tapi kemudian mereka bawa parang dan tombak. Jalan langsung macet total,” ujar salah satu saksi mata.
Polisi Turun Tangan
Polres Mamuju bersama aparat Brimob segera diterjunkan untuk mengendalikan situasi. Petugas harus berusaha keras membubarkan massa agar bentrokan tidak semakin meluas ke permukiman warga.
Kapolres Mamuju menegaskan pihaknya sudah mengamankan beberapa orang yang diduga provokator.
“Kami bertindak tegas untuk mencegah jatuhnya korban jiwa. Senjata tajam yang digunakan juga sudah kami sita,” katanya.

Baca juga: Kolaborasi Pasar Murah, Sutinah Apresiasi Komunitas S5
Dampak: Lalu Lintas Terganggu
Bentrokan terjadi tepat di jalur utama Jalan Trans Sulawesi yang menjadi penghubung antarkabupaten. Sejumlah kendaraan, baik angkutan umum maupun pribadi, terpaksa berhenti dan menunggu hingga situasi reda. Tidak sedikit pengendara yang memilih memutar arah demi keselamatan.
Kondisi Warga dan Upaya Mediasi
Meski tidak ada laporan korban jiwa, sejumlah warga dikabarkan mengalami luka-luka akibat terkena sabetan senjata tajam. Mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.
Pemerintah daerah bersama tokoh masyarakat kini tengah berupaya memediasi kedua kelompok agar tidak terjadi bentrokan susulan.
Imbauan Aparat Keamanan
Polisi mengimbau masyarakat untuk menahan diri serta tidak terprovokasi isu yang beredar di media sosial terkait bentrokan ini. “Kami minta semua pihak menempuh jalur hukum jika ada masalah, bukan dengan kekerasan,” tegas Kapolres.
Harapan Perdamaian
Bentrok warga di jalur utama Trans Sulawesi ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah, karena berpotensi mengganggu keamanan dan aktivitas perekonomian. Warga berharap ada langkah cepat dari aparat serta peran tokoh masyarakat untuk memastikan perdamaian kembali terjaga.



