Ruang Mamuju — 64 Nelayan Adu Cepat di Lomba Balap Ketinting Mamuju Suasana pesisir Mamuju mendadak riuh pada akhir pekan ini. Sebanyak 64 nelayan ambil bagian dalam ajang lomba balap ketinting, perahu tradisional bermesin kecil yang menjadi andalan masyarakat pesisir. Perlombaan ini digelar dalam rangka memeriahkan agenda budaya sekaligus mempererat silaturahmi antarnelayan.
baca juga:Bupati Mamuju Hadiri Saqbe Forum 2025
Suasana Lomba
Sejak pagi, ratusan warga berbondong-bondong memadati bibir pantai untuk menyaksikan adu cepat para nelayan di atas perahu ketinting mereka. Dentuman mesin kecil berpadu dengan sorak-sorai penonton menciptakan atmosfer meriah khas lomba rakyat.
“Seru sekali, apalagi ketika dua perahu saling salip di tikungan. Rasanya tegang tapi juga menghibur,” ujar seorang penonton yang datang bersama keluarganya.
Peserta dari Berbagai Wilayah
Ke-64 peserta datang dari berbagai desa pesisir di Mamuju dan sekitarnya. Mereka menyiapkan ketinting dengan penuh semangat, bahkan ada yang sengaja memodifikasi mesin agar lebih bertenaga. Meski sederhana, persaingan berlangsung ketat karena setiap nelayan ingin menunjukkan keahliannya mengendalikan perahu di lautan terbuka.
Dukungan Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Mamuju memberikan dukungan penuh terhadap lomba ini. Selain sebagai hiburan rakyat, balap ketinting juga dianggap bagian dari pelestarian tradisi bahari.
“Ketinting adalah identitas masyarakat nelayan kita. Melalui lomba ini, kita ingin mengangkat budaya lokal sekaligus memperkuat kebersamaan,” ujar Bupati Mamuju dalam sambutannya.
Ajang Silaturahmi dan Ekonomi
Selain tontonan, lomba ini juga memberi dampak positif bagi ekonomi lokal. Pedagang kaki lima, penjual makanan, hingga penyedia jasa perahu wisata ikut merasakan berkah dari ramainya penonton.
“Alhamdulillah jualan saya habis hari ini. Kalau ada lomba begini, kami pedagang kecil juga ikut senang,” kata seorang penjual minuman.
Penutup
Lomba balap ketinting di Mamuju membuktikan bahwa tradisi bahari masih hidup dan mampu menjadi magnet kebersamaan. Dengan 64 nelayan yang ambil bagian, acara ini tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga memperkuat jati diri masyarakat pesisir yang akrab dengan laut.



