Mamuju, Sulawesi Barat – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Barat menggelar kegiatan penyuluhan kebangsaan yang melibatkan ratusan pelajar SMA dan mahasiswa di Kabupaten Mamuju. Acara ini mengangkat tema pencegahan terorisme dan literasi digital guna menangkal penyebaran hoaks yang kian marak di kalangan generasi muda.
Peran Pelajar dan Mahasiswa dalam Menangkal Radikalisme
Ketua FKPT Sulbar menegaskan bahwa generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa, memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa. Mereka dianggap sebagai kelompok yang paling rentan terpapar paham radikal melalui dunia maya.
“Anak muda adalah sasaran empuk penyebaran ideologi radikal. Karena itu, kita bekali mereka dengan pemahaman kebangsaan agar bisa menjadi benteng melawan terorisme,” ujarnya.
Tangkal Hoaks Lewat Literasi Digital
Selain mengingatkan bahaya terorisme, FKPT Sulbar juga menekankan pentingnya literasi digital. Informasi palsu dan provokatif yang beredar di media sosial dapat memicu perpecahan, sehingga kemampuan memilah informasi menjadi sangat krusial.
Seorang narasumber dari kalangan akademisi menjelaskan bahwa keterampilan verifikasi fakta harus diajarkan sejak dini.
“Hoaks adalah pintu masuk kebencian. Dengan literasi digital, pelajar dan mahasiswa bisa menjadi agen penyebar kebenaran,” tegasnya.

Baca juga: Paskibra Dikukuhkan, Wali Siswa Puji Totalitas Pemkab Mamuju
Antusiasme Peserta Tinggi
Para peserta aktif bertanya seputar cara mengenali propaganda radikal, teknik melawan ujaran kebencian di media sosial, hingga strategi menjaga semangat nasionalisme di era digital.
Salah satu mahasiswa menyebut kegiatan ini sangat bermanfaat.
“Kami jadi lebih paham bagaimana cara bijak menggunakan media sosial, dan bagaimana tidak mudah terprovokasi,” ujarnya.
Dukung Program Nasional Pencegahan Terorisme
Tujuannya memperkuat benteng ideologi Pancasila di kalangan generasi muda agar tidak mudah terpapar narasi ekstrem.
Harapan ke Depan
Dengan adanya sosialisasi dan penyuluhan semacam ini, FKPT Sulbar berharap pelajar dan mahasiswa di Mamuju dapat menjadi garda terdepan dalam melawan paham intoleransi serta menjadi agen perdamaian di lingkungannya masing-masing.
“Kita ingin generasi muda Sulbar bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga tangguh dalam menjaga persatuan bangsa,” tutup Ketua FKPT Sulbar.



