Mamuju, Sulawesi Barat – Kepolisian Resor Mamuju akhirnya menetapkan dua orang tersangka dalam kasus keributan antar-suporter yang terjadi usai pertandingan sepak bola di Stadion Manakarra, Mamuju, pada Minggu (10/8/2025). Insiden tersebut sempat menimbulkan kepanikan warga dan merusak suasana kompetisi olahraga yang seharusnya menjadi ajang hiburan.
Kronologi Keributan
Keributan bermula setelah pertandingan antara dua tim lokal berakhir dengan skor imbang. Sejumlah suporter yang tidak puas dengan hasil laga diduga melakukan provokasi. Adu mulut antar-pendukung akhirnya berkembang menjadi aksi saling lempar batu dan botol. Aparat keamanan yang berjaga langsung turun tangan membubarkan massa agar tidak meluas ke area pemukiman sekitar stadion.
Dua Orang Jadi Tersangka
Kapolres Mamuju, AKBP, mengungkapkan bahwa polisi telah mengamankan sejumlah orang untuk dimintai keterangan. Dari hasil penyelidikan, dua orang berinisial AR dan FM ditetapkan sebagai tersangka karena terbukti sebagai provokator sekaligus melakukan penganiayaan.
“Kedua tersangka sudah kami tahan. Mereka dijerat dengan pasal terkait tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan,” jelas Kapolres dalam konferensi pers, Jumat (15/8/2025).
Korban dan Kerugian
Akibat insiden ini, sedikitnya 5 orang mengalami luka-luka ringan hingga sedang, sebagian besar karena terkena lemparan batu. Selain itu, beberapa fasilitas stadion dan kendaraan warga di sekitar lokasi mengalami kerusakan. Meski begitu, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Baca juga: Paskibraka Sulbar Dihadiahi Wisata ke Bali Usai Sukses Kibarkan Merah Putih
Upaya Polisi dan Imbauan
Pihak kepolisian berkomitmen untuk memperketat pengamanan setiap laga sepak bola di Mamuju agar kejadian serupa tidak terulang. Polisi juga mengimbau para suporter agar menjadikan sepak bola sebagai wadah hiburan dan persaudaraan, bukan permusuhan.
“Kami minta masyarakat, khususnya kelompok suporter, untuk tetap menjaga kondusivitas. Sepak bola itu seharusnya mempersatukan, bukan memecah belah,” tambah Kapolres.
Reaksi Masyarakat
Sejumlah tokoh masyarakat Mamuju turut menyayangkan insiden ini. Mereka berharap kompetisi sepak bola lokal bisa tetap berjalan dengan damai. “Kami ingin anak-anak muda menyalurkan hobi dengan cara positif. Jangan sampai olahraga yang seharusnya membangun semangat justru mencederai kebersamaan,” ujar salah seorang tokoh pemuda setempat.
Penegasan dari Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Mamuju melalui Dinas Pemuda dan Olahraga berjanji akan meningkatkan koordinasi dengan aparat keamanan dan pihak panitia pelaksana pertandingan. Langkah ini dilakukan agar ke depan setiap kegiatan olahraga bisa berlangsung aman, nyaman, dan penuh sportivitas.
Menjaga Sportivitas, Merawat Persaudaraan
Kasus keributan antar-suporter di Mamuju menjadi peringatan bahwa fanatisme berlebihan dapat merusak nilai-nilai sportivitas. Aparat, pemerintah, panitia, dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama agar sepak bola tetap menjadi sarana hiburan sekaligus perekat persaudaraan di Sulawesi Barat.



