Ruang Mamuju – Warga Cerita Momen Mencekam Ledakan Gas di Pamulang: Gelap, Penuh Debu Ledakan gas yang mengguncang kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat malam (13/9), menyisakan cerita mencekam dari warga sekitar. Peristiwa tersebut tidak hanya merobohkan tiga rumah dan merusak puluhan lainnya, tetapi juga menimbulkan trauma mendalam bagi mereka yang mengalami langsung detik-detik ledakan.
Baca Juga:Usai Bawa Sandeq Silumba Happy Ending, Syamsul Samad Resmi Nahkodai KONI Sulbar
Dentuman Keras Seperti Gempa
Sejumlah warga mengaku mendengar suara dentuman sangat keras yang disertai getaran hebat, membuat mereka panik dan berhamburan keluar rumah.
“Suara ledakannya bikin jantung mau copot. Kayak bom meledak, lalu rumah langsung bergetar seperti gempa. Kami nggak tahu harus lari ke mana,” kata Eka (42), warga yang rumahnya berada hanya beberapa meter dari titik ledakan.
Sekejap Jadi Gelap dan Berdebu
Tak hanya suara keras, suasana sekitar lokasi ledakan langsung berubah mencekam. Listrik padam, jalanan dipenuhi debu tebal, dan orang-orang berteriak mencari keluarga mereka.
“Setelah ledakan, semua jadi gelap. Asap dan debu tebal bikin nggak kelihatan apa-apa. Orang-orang teriak histeris, ada yang nangis cari anaknya,” ujar Hendra (36), saksi lain yang sempat mengevakuasi tetangganya.
Korban dan Rumah Roboh
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Selatan, sebanyak 20 rumah terdampak, dengan tiga di antaranya roboh total. Sejumlah penghuni rumah mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan dan terpapar api dari ledakan.
Petugas gabungan dari BPBD, Damkar, dan kepolisian segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi serta pendinginan area yang masih rawan terbakar.
Dugaan Kebocoran Gas
Hingga kini, polisi dan tim pemadam kebakaran masih menyelidiki penyebab pasti ledakan. Namun dugaan awal mengarah pada kebocoran gas dari salah satu rumah warga yang kemudian memicu ledakan besar.
“Kami masih lakukan penyelidikan laboratorium forensik. Dugaan sementara memang ada kebocoran gas yang tidak terdeteksi,” jelas Kapolres Tangerang Selatan Kombes Ibnu Bagus Santoso.
Trauma Warga Masih Terasa
Meskipun lokasi sudah mulai ditangani, rasa trauma warga belum hilang. Banyak dari mereka masih takut untuk kembali masuk ke rumah masing-masing.
“Kalau malam masih kebayang suara ledakan itu. Anak-anak nggak bisa tidur, tiap dengar suara keras mereka langsung kaget,” kata Sulastri (31), sambil menggendong putrinya yang terus menangis.
Pemerintah setempat telah menyiapkan posko darurat dan menyalurkan bantuan berupa makanan, obat-obatan, serta tempat tinggal sementara bagi korban terdampak.
Penutup
Ledakan gas di Pamulang bukan hanya menyebabkan kerusakan fisik, tetapi juga meninggalkan luka psikologis bagi warga. Suara dentuman keras, suasana gelap, dan debu pekat masih membekas di ingatan mereka.
Bagi warga yang selamat, pengalaman mencekam itu menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebocoran gas di lingkungan rumah.




