Polresta Mamuju Pastikan Berita Kejadian yang beredar di Medsos dan Grup Whatsapp, Hoax

oleh -58 Dilihat
oleh

Polresta Mamuju Tegaskan Berita Hoaks Marak di Media Sosial dan Grup WhatsApp

Ruang Mamuju – Kepala Seksi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, memberikan klarifikasi terkait maraknya pemberitaan, unggahan, maupun status yang beredar di media sosial dan grup WhatsApp mengenai beberapa insiden yang disebut terjadi di wilayah hukum Polresta Mamuju.

Dikonfirmasi pada hari Sabtu, 4 Oktober 2025, Ipda Herman Basir menegaskan bahwa pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan menyeluruh atas kabar-kabar yang beredar tersebut. “Setelah dilakukan pengecekan langsung di lokasi kejadian dan klarifikasi kepada pemilik akun yang pertama kali menyebarkan informasi, kami memastikan bahwa seluruh berita yang beredar adalah hoaks atau tidak benar,” jelas Herman Basir.

Hoaks yang Beredar

Beberapa informasi yang dikonfirmasi sebagai hoaks di antaranya meliputi:

  1. Kabar adanya kelompok orang membawa senjata dan peluru yang disebut berkeliaran di Mamuju.

  2. Kabar orang tak dikenal masuk ke rumah warga untuk melakukan pencurian dan pemerkosaan.

  3. Kabar penyerangan rumah atas nama Idris di Kompleks BTN Puri Mutiara, Jalan Ir. Juanda, Mamuju.

Kepolisian menekankan bahwa tidak ada satu pun dari kejadian tersebut yang terbukti benar berdasarkan hasil pengecekan di lapangan.

Upaya Polresta Mamuju Mengantisipasi Hoaks

Ipda Herman Basir menambahkan bahwa Polresta Mamuju secara proaktif terus melakukan pemantauan terhadap informasi yang beredar di media sosial dan grup komunikasi digital, guna mengantisipasi penyebaran hoaks yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.

“Kami menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum jelas sumbernya. Pastikan setiap kabar diperoleh dari sumber resmi kepolisian atau media terpercaya sebelum disebarkan,” ujar Herman Basir.

Selain itu, pihak kepolisian juga menyiapkan tim khusus untuk menindaklanjuti akun atau pihak yang dengan sengaja menyebarkan berita palsu yang dapat meresahkan publik. Penindakan ini dilakukan sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku terkait penyebaran informasi hoaks.

Dampak Penyebaran Hoaks

Menurut Herman Basir, penyebaran informasi palsu tidak hanya meresahkan warga, tetapi juga dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. “Hoaks dapat memicu kepanikan, kekhawatiran, atau bahkan tindakan yang tidak perlu dari masyarakat,” katanya.

Ia menegaskan, Polresta Mamuju akan terus melakukan upaya preventif dan edukatif, termasuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya.

Penekanan Forkopimda dan Sinergitas Polri-TNI

Seiring dengan upaya menanggulangi hoaks, kepolisian juga terus meningkatkan sinergitas dengan Forkopimda, TNI, dan aparat terkait dalam menjaga keamanan wilayah Mamuju. Kegiatan bersama seperti olahraga bersama dan patroli gabungan rutin dilakukan untuk memastikan situasi tetap kondusif.

Dalam beberapa operasi yang berlangsung, Polres Majene dan Polresta Mamuju juga menekankan pengawasan terhadap aktivitas hotel, penginapan, dan tempat umum lainnya yang berpotensi menjadi pusat gangguan keamanan. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan memberi rasa aman kepada warga.

Imbauan Kepada Masyarakat

Polresta Mamuju menghimbau masyarakat untuk tetap waspada tetapi tidak panik, memanfaatkan saluran resmi kepolisian untuk mendapatkan informasi valid, dan segera melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan. Dengan kerjasama warga dan aparat, penyebaran hoaks dapat diminimalisir dan ketertiban di wilayah Mamuju dapat terjaga.

“Keamanan adalah tanggung jawab kita bersama. Jangan sampai informasi palsu memecah persatuan dan meresahkan masyarakat,” tutup Ipda Herman Basir.

Shoppe Mall

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.